Sabtu, 13 Juli 2013

Internet Protocol (IP) Address

Internet Protocol (IP) Address
Atau biasa disebut alamat IP adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan, baik jaringan lokal maupun internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan berbasis TCP/IP. IP berada pada layer internet pada TCP/IP atau layer 3 (network) pada OSI layer. IP menunjukkan alamat logika, pada header IP terdapat field yang menunjukkan alamat IP sumber (source address) dan alamat IP tujuan (destination address) dari paket data yang akan dikirimkan. Pada tulisan ini hanya akan disinggung IPv4. Masih cukup banyak perangkat jaringan yang bergantung pada IPv4.

IP address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yaitu bagian network (bit-bit network) dan bagian host (bit-bit host). Bit network berfungsi untuk membedakan network yang satu dengan yang lain. Sedangkan bit host digunakan untuk membedakan host-host. Semua host yang terhubung pada network yang sama, pasti akan memiliki bit network yang sama juga.

 
Kelas IP
Alamat IP dibagi dalam beberapa kelas. Kelas IP dibedakan berdasarkan banyaknya bit network dan bit host pada setiap alamat IP. Kelas IP juga menunjukkan banyaknya host yang dapat dimiliki oleh sebuah network. Berikut ini penjelasan masing-masing kelas IP address.

-Kelas A
  8 bit pertama merupakan bit-bit network. Bit pertama bernilai 0 dan 7 bit berikutnya dapat bernilai berapa saja (kombinasi angka 0 dan 1). Sisanya, yaitu 24 bit terakhir merupakan bit-bit untuk host.

Alamat IP kelas A dapat dituliskan sebagai berikut:

0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host.

-Kelas B
  16 bit pertama merupakan bit-bit network. Dua bit pertama bernilai 10 dan 14 bit berikutnya dapat bernilai berapa saja (kombinasi angka 0 dan 1). Sisanya, yaitu 16 bit terakhir merupakan bit-bit untuk host.

Alamat IP kelas B dapat dituliskan sebagai berikut:

10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host.

-Kelas C
  24 bit pertama merupakan bit-bit network. Tiga bit pertama bernilai 110 dan 21 bit berikutnya dapat bernilai berapa saja (kombinasi angka 0 dan 1). Sisanya, yaitu 8 bit terakhir merupakan bit-bit untuk host.

Alamat IP kelas C dapat dituliskan sebagai berikut:

110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host.

-Kelas D
 Empat bit pertama bernilai 1110. Alamat IP kelas D merupakan alamat muticast. Salah satu aplikasi yang memanfaatkan alamat multicast adalah real time video confrencing. Pada alamat IP kelas D tidak dikenal bit network dan host.

-Kelas E
 Empat bit pertama bernilai 1111. Alamat IP kelas E dicadangkan untuk kegiatan riset atau eksperiman. Pada alamat IP kelas E tidak dikenal bit network dan host.



Alamat Kelas A dari 127.0.0.0 sampai 127.255.255.255 tidak bisa digunakan karena akan dipakai untuk loopback dan fungsi diagnostic.



IP private / IP lokal
IP private adalah IP address yang digunakan untuk keperluan LAN/intranet. Sedangkan alamat IP yang digunakan untuk keperluan internet disebut alamat IP publik. Alamat IP lokal memang dikhususkan untuk jaringan LAN / lokal. Alamat IP ini tdak ter-routing di internet. Berikut adalah Tabel yang berisi daftar IP address private.



Baca SelengkapnyaInternet Protocol (IP) Address

Rabu, 10 Juli 2013

Kabel Penghubung Pada Jaringan Komputer

Coaxial

Coaxial banyak digunakan di jaringan lokal karena biaya pembangunan jaringannya relatif murah, biasanya kabel ini digunakan pada ring. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk dan electrical interference (berasal dari petir dan sistem radio) karena terdapat semacam perlindungan logam/metal dalam kabel tersebut. Kabel coaxial hanya dapat mempunyai transfer rate data maximum 10 Mbps. Coaxial Merupakan kabel jaringan yang dilapisi dengan 2 tingkat isolasi. Pada isolasi yang pertama terdapat serat konduktor yang berfungsi sebagai konduktor untuk mengurangi pengaruh elektromagnetik, isolasi yang kedua terdapat plastic yang berfungsi sebagai pelindung untuk menghindari goresan dari kabel.

Unshielded Twisted Pair (UTP)

 UTP merupakan kabel jaringan yang paling banyak digunakan karena UTP mempunyai tingkat noise yang kecil, disebabkan kabel dililitkan berpasangan sehingga mengurangi gelombang elegtromagnetic yang dapat mengganggu pengiriman data.
     Kabel Unshielded Twisted Pair  (UTP) merupakan sepasang kabel yang di-twist/dililit satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps sampai dengan 100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maksimal100 m.
     Umumnya di Indonesia warna kabel yang terlilit/di-twist adalah (orange-putih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat dan biru-putih biru). Pada umumnya menggunakan konektor RJ-45. Pada saat ini penggunaan UTP cable merupakan pilihan yang paling efisien dalam pengembangan jaringan komputer berkecepatan tinggi 10 mbps s/d 100 mbps.

Terdapat 7 kategori kabel UTP :
1.   Category (CAT) 1
Digunakan untuk telekomunikasi telepon dan tidak sesuai untuk transmisi data.
2.   Category (CAT) 2
Jenis UTP ini dapat melakukan transmisi data sampai kecepatan 4 Mbps.
3.   Category (CAT) 3
Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 10 Mbps.
4.   Category (CAT) 4
Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 16 Mbps.
5.   Category (CAT) 5
Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100Mbps. Tapi, meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5″, Jangan keliru antara CAT5 dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel CAT5E kecuali bahwa kabel CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan lilitan pasangan kabel yang lebih tinggi.
6.   Category (CAT) 5E
Kabel Kategori 5E adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini kabel CAT5E sudah tersedia secara luas dengan kualitas yang lebih tinggi daripada CAT5 dengan harga dasar yang hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa perusahaan sudah menghentikan penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan mereka.
7.   Category (CAT) 6
Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. Kabel CAT6 biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel tembaga. Jika Anda melakukan instalasi jaringan 1000Mbps atau Gigabit LAN, tak ada pilihan lain, kabel UTP tipe inilah yang harus digunakan.


    Untuk penyambungan konekter UTP untuk jaringan 10/100 Mbps perlu diperhatikan metode kombinasi penyambungan warna kabel yaitu dimulai dari kiri konekter ke kanan.
Pengkabelan menggunakan kabel UTP terdapat dua metode:
1. Kabel Lurus (Straight Cable).
    Adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan device/perangkat yang berbeda. Pengecualian terhadap komputer ke router menggunakan kabel Crossover Cable. Contoh:
    - Komputer ke switch,hub atau sebaliknya.
    - Switch ke router atau sebaliknya.


2. Kabel Silang (Crossover Cable).
    Adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan device/perangkat yang sama. Contoh:
    - Komputer ke komputer.
    - Switch ke switch.
    - Router ke router.

Shielded Twisted Pair (STP)    

     Secara fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan STP kabel lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.

Fiber Optic (FO)



    Fiber Optic mempunyai dua mode transmisi, yaitu single mode dan multi mode. Single mode menggunakan sinar laser sebagai media transmisi data sehingga mempunyai jangkauan yang lebih jauh. Sedangkan multimode menggunakan LED sebagai media transmisi.
   Teknologi fiber optic atau serat cahaya memungkinkan menjangkau jarak yang besar dan menyediakan perlindungan total terhadap gangguan elektrik. Kecepatan transfer data dapat mencapai 1000 mbps serta jarak dalam satu segment dapat labih dari 3.5 km. kabel serat cahaya tidak terganggu oleh lingkungan cuaca dan panas.

     Kabel fiber optic terdiri dari macam-macam jenis tergantung dari mana tempat kabel FO akan diletakan, misal dalam air, bawah tanah, dan lain-lain. Dari segala macam keuntungan, kabel serat cahaya terdapat kerugian. Kerugiannya antara lain penanganan khusus serta harganya yang sangat mahal tetapi kabel ini merupakan alternative yang paling baik bagi masa depan jaringan komputer.
Adapun keuntungan-keuntungan lain dari kabel fiber optic adalah :
-  Kecepatan : jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi,mencapaigigabits.
-  Bandwidth : fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
-  Distance : sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan refresh atau diperkuat.
- Resistance : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.



Baca SelengkapnyaKabel Penghubung Pada Jaringan Komputer

Selasa, 02 Juli 2013

Broadcast Domain dan Collision Domain


Broadcast Domain
Broadcast domain adalah area dimana semua device/perangkat yang dapat menerima paket atau data broadcast dari perangkat network lain dalam suatu artea tertentu. Broadcast domain didefinisikan sebagai semua device/perangkat yang "dapat mendengar" sinyal yang berasal dari perangkat network tertentu. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa switch tidak dapat memecah broadcast domain, sedangkan router dapat memecah broadcast domain. Sama halnya dengan switch, hub juga tidak dapat memecah broadcast domain.





Collision Domain
Collision Domain adalah segmen network yang perangkatnya saling berbagi bandwidth. Collision domain bisa diartikan sebagai area dimana terdapat kemungkinan terjadinya tabrakan (Collision) data. Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa switch dapat memecah collision domain sedangkan hub tidak memecah collision domain, jadi kemungkinan terjadinya tabrakan data (collision) sangat besar.
Baca SelengkapnyaBroadcast Domain dan Collision Domain

Senin, 24 Juni 2013

Perbedaan antara Bridge, Switch, dan Hub

Bridge

Bridge
Bridge merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN (Local Area Network) atau membagi sebuah LAN menjadi 2 buah segmen. Tujuannya adalah untuk mengurangi traffic sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan performa network.  

Bridge dapat mengetahui apakah informasi (biasa disebut frame) ditujukan untuk host yang satu segmen atau berbeda segmen. Jika frame ditujukan kepada host yang satu segmen maka bridge akan meneruskannya ke host tersebut dan menutup jalur ke segmen yang lain. sebaliknya jika frame ditujukan untuk host pada segmen yang berbeda maka bridge akan meneruskan ke segmen tujuan. Bridge hanya menghubungkan 2 buah segmen, oleh karna itu untuk menghubungkan banyak segmen maka dibuatlah multiport bridge atau biasa disebut dengan Switch.


Switch
Switch
Cara kerja switch mirip dengan bridge, dan memang dari penjelasan sebelumnya switch adalah bridge yang memiliki banyak port. Switch berfungsi sebagai sentral atau konsentrator pada sebuah jaringan. Switch memiliki MAC table yang memungkinkan switch dapat menyimpan informasi alamat fisik (MAC address) host yang terhubung dengannya sehingga data akan dikirimkan langsung ke host tujuan. Masih banyak fitur yang dimiliki oleh switch yaitu VLAN, VTP, STP, Port Security, dll.


Bridge dan switch merupakan perangkat layer 2, oleh karna itu  baik bridge maupun switch tidak mengenali alamat logika (IP) hanya alamat fisik (MAC address). Bridge dan switch juga tidak bisa memecah broadcast domain hanya memecah collision domain. perbedaan broadcast domain dan collision domain akan dijelaskan pada topik selanjutnya.


Hub
Hub
Hub mirip dengan switch, yaitu sebagai sentral atau konsentrator pada jaringan. Namur, hub tidak "secerdas" switch. Hub tidak memiliki MAC table, jadi jika informasi dikirim ke host tujuan melalui hub maka informasi akan dikirim ke semua host yang terhubung dengah hub (broadcast). Kondisi semacam ini dapat menyebabkan traffic yang tinggi dan memperbesar kemungkinan terjadinya collision. Oleh sebab itu, sebuah hub biasanya hanya digunakan pada jaringan berskala kecil.

 
Sumber:
Baca SelengkapnyaPerbedaan antara Bridge, Switch, dan Hub

Router

Router merupakan prangkat layer 3, yang artinya router berfungsi untuk pengalamatan logika dan penentuan path (jalu pengiriman data) terbaik. Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network (jaringan). Baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya. Seperti menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star, dan Ring. 

Router juga digunakan network besar menjadi beberapa buah subnetwork (network-network kecil). Setiap interface pada router memiliki network yang berbeda, yaitu tidak dalam broadcast domain yang sama karena salah satu fungsi dari router adalah untuk memecah broadcast domain. Bagian-bagian router yaitu sebagai berikut:

1.RAM/DRAM
Berfungsi untuk menyimpan data secara temporer selama router beroperasi.
contoh data yang disimpan: running-config.

2.Flash
Berfungsi untuk menyimpan sistem operasi router secara permanen.
contoh data yang disimpan: Internetwork Operating System (IOS)

3.NVRAM
 Berfungsi untuk menyimpan file-file konfigurasi secara permanen.
contoh data yang disimpan: startup-config.

4.ROM
Berfungsi untuk menyimpan data BIOS (yang dibaca saat booting). Informasi pada ROM bersifat permanen.
contoh data yang disimpan: Hardware information.

5.Processor
Berfungsi sebagai otak pemrosesan data. Sama seperti processor pada umummnya.

6.Interface
Antarmuka atau perangkat tambahan yang berfungsi untuk keperluan transfer data ke perangkat lain.
contoh : Serial, console, Fastethernet, AUX, dll.

Sumber:


Baca SelengkapnyaRouter

Kamis, 20 Juni 2013

OSI Layer

Open System Interconnection (OSI) adalah sebuah model yang sering digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika. Perlu dipahami bahwa model OSI bukanlah sebuah protokol. Protokol adalah sekumpulan aturan yang digunakan pada komunikasi data. Contoh untuk protokol jaringan komputer adalah TCP/IP, IPX, AppleTalk dan sebagainya. Model OSI terdiri atas layer-layer atau lapisan-lapisan berjumlah 7 buah. Ketujuh layer tersebut yaitu: 
  
1. Physical
Layer ini menentukan masalah kelistrikan/gelombang/medan dan berbagai prosedur/fungsi yang berkaitan dengan link fisik, seperti besar tegangan/arus listrik, panjang maksimal media transmisi, jenis kabel dan konektor. Informasi masih berupa bit-bit bilangan biner.
Contoh Protokol: RS-232, 802.11a/b/g/n, T1, dll.

2. Data Link 
Layer ini menentukan pengalamatan fisik (hardware address), error notification, frame flow control dan topologi network. Data unit pada layer ini berupa frame, yaitu hasil dari enkapsulasi data dari layer sebelumnya dengan menambahkan header data link di depan data.
Contoh Protokol: 802.3, 802.1Q(VLAN), frame relay, Token Ring, dll.

3. Network 
Layer ini menentukan rute yang dilalui oleh data dan pengalamatan logika. Data unit pada layer ini berupa packet, yaitu hasil dari enkapsulasi data dari layer sebelumnya dengan menambahkan header network di depan frame.
Contoh Protokol: IP, IPX, IPsec, ARP, RIP, BGP, OSPF, IGRP, dll.

4. Transport 
Layer ini menyediakan end-to-end communication protocol. Layer ini bertanggung jawab atas keselamatan data dan segmentasi data yang dikirimkan. Data unit pada layer ini berupa segment, yaitu hasil dari enkapsulasi data dari layer sebelumnya dengan menambahkan header transport di depan packet.
Contoh Protokol: TCP, UDP, dll.

5. Session 
Layer ini mengatur sesi yang meliputi establishing (memulai koneksi), maintaining (mempertahankan sesi), dan terminating (mengakhiri sesi) antar entitas yang dimiliki oleh layer presentasi. Informasi berupa Protocol Data Unit (PDU) atau data saja.
Contoh Protokol: SQL, Netbios, dll.

6. Presentation 
Layer ini mengatur konversi dan translasi berbagai format data, seperti kompresi dan enkripsi data. Informasi berupa Protocol Data Unit (PDU) atau data saja.
Contoh Protokol: ASCII, EBCDIC, MIDI, MPEG, dll.
 
7. Application 
Layer ini menyediakan servis bagi berbagai aplikasi jaringan. Informasi berupa Protocol Data Unit (PDU) atau data saja.
Contoh Protokol: HTTP, FTP, DNS, DHCP, SMTP, dll.

Sumber:
Baca SelengkapnyaOSI Layer